Pati Hotel didirikan pada tahun 1926 pada zaman penjajahan belanda.Didirikan oleh saudagar tanah jawa yang bertempat di Juana 11 Km dari Pati.Pelabuhan antar pulau pada waktu itu yang ada di pantai Utara Jawa adalah pelabuhan Juana dan Semarang.Saudagar ternama tersebut bernama Mr.Tan (Tan Shi Ching).Beliau adalah pedagang Rempah-rempah termasuk candu.Karena memonopoli atas lisensi penjajah Belanda maka perdagangan maju dengan pesat. Berkelana banyaknya rekan dagang Mr.Tan jumlahnya banyak Mr.Tan mendirikan Hotel yang di beri nama “PATI HOTEL” (Bahasa Belanda). “PATI” Hotel adalah hotel pertama di kota Pati yang satu-satunya pada zaman itu., yang terletak di pinggir jalan H.W.Dandeles (Nama Gubernur Jendral Belanda) yang membuat jalan aner sampai panarukan / yang sekarang di sebut jalan pantura.
Jumlah kamar yang di bangun adalah 18 kamar berukuran 5m x 6m dan ruang restoran berukuran 10x12 m. “PATI” Hotel termasuk terdaftar di katalog Hotel yang di keluarkan oleh Asosiasi Hotel di Singapura, oleh karena itu banyak turis dari Belanda bernostalgia menginap di “PATI” Hotel termasuk eks. Tenaga Ahli pabrik Gula Trangkil dari Belanda.Pada tahun 1947 dalam rangka mempertahankan kemerdekaan republik Indonesia masa itu (Clahs II).“PATI” Hotel di pinjam oleh tentara Pelajar (Brigadir 17) untuk di jadikan markas komando. Dimana- mana terjadi konfrontasi antara TRI (Tentara Republik Indonesia) dengan Belanda : antara lain From Semarang-Demak. TRI bekerja sama dengan Tentara Pelajar mempertahankan Kudus ke timur. Untuk melaju serangan Belanda dari arah Semarang maka Jembatan Tanggulangin di ledakan oleh TRI (Batalyon 426 Munawar).
Keadaan semakin reda karena adnya perjanjian Linggarjati (Antara RI dan Belanda).Pada tahun 1949 Tentara Pelajar kembali ke bangku Sekolah, untuk menamatkan pelajaranya (Kuliah).Setelah mereka Tamat banyak dari eks.Tentara pelajar menjadi orang-orang penting dalam pemerintahan (Menteri). Sebelum perpisahan tentara Pelajar mendirikan Monumen Pos Komando di pojok tanah “PATI” Hotel yang di beri nama monument perjuangan Tentara Pelajar Brigadir 17 yang berwujud piramida. Dengan tinggi 75cm dan bertuliskan “TEROESKAN”.Dengan maksud agar perjuangan di lanjutkan oleh adik-adik pelajar berikutnya.Untuk menanamkan rasa patriotisme generasi selanjutnya maka Taman Monumen tersebut di pugar atas prakarsa Bp.AKBP (Purn) Sudartono bersama “PATI” Hotel, dengan di pinjami tanah oleh “PATI” Hotel seluas 100 m2.