DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

PROVINSI JAWA TENGAH

Pepustakaan Daerah Rembang

FOTO BANGUNAN
FOTO ARSITEKTUR
Nama Bangunan : Pepustakaan Daerah Rembang
No. Inventaris :
No. Surat Proses SK Penetapan : Pepustakaan Daerah Rembang
Lokasi : Jl. Pantura No.83 Tasikagung Kec. Rembang 59211
Koordinat Lokasi : 111.341 , -6.704
Batas Utara : Komplek Pantai Dampo Awang
Batas Selatan : Komplek Pantai Dampo Awang
Batas Barat : Komplek Pantai Dampo Awang
Batas Timur : Komplek Pantai Dampo Awang
Fungsi Semula :
Fungsi Sekarang : Perpustakaan
Periode :
Luas Bangunan :
Tahun Dibangun : 1860
Status Pengelolaan Pemilik : Pemkab Rembang
Status Pengelolaan Pengelola : Perpustakaan Daerah Rembang
Riwayat Pemugaran :
Riwayat Penelitian :
Penelitian :

Bangunan ini di warga Rembang dan sekitarnya dahulu disebut Gereja Portugis. Sejarah Bangunan ini masih dalam tataran perdebatan. Ada pemahaman bahwa gereja ini adalah hadiah dari ratu Belanda kepada tentara Mestis (Tentara Bayaran Portugis) yang mau memeluk agama kristen. Diduga pula gereja ini berdiri setelah terbentuknya karesidenan Rembang pada tahun 1824. Ditemukan tulisan pada atap gereja ini saat roboh tahun 1996 tertulis tahun 1860 yang juga dijadikan dasar acuan bahwa gereja ini didirikan. Mengingat bahwa dimana ditempatkan fasilitas pemerintahan Hindia-Belanda maka kelengkapannya akan dibangun kemudian. Scara geografis letak gereja ini berorientasi sejajar dengan laut dan jalan Deandles maka kuat dugaan bahwa gereja ini juga pernah memiliki pintu utama di sisi utara sampai slesai nya pembangunan jalan deandels maka dibuatlah pintu sisi selatan. Rembang sebagai karisedan dimulai tahun 1824 s/d tahun 1929. Dilingkungan sekeliling bangunan gereja (perpusda) ini dahulu kala merupakan pusat pemerintahan Karesidenan yang tentunya fasilitas publik maupun fasilitas perkantoran saat itu dilengkapi.

Perpustakaan Daerah Rembang adalah bangunan yang murni mengalami restorasi karena setelah mengalami roboh tahun 1999. Kemudian tahun 2005 saat Bupati Salim menjabat bangunan ini dikembalikan dengan usaha semampunya diputuskan untuk dikembalikan wujud seperti aslinya dengan upaya semampunya. Dan pada tahun 2008 diresmikan dan difungsikan sebagai gedung TIC. Dapat dilihat dari koleksi lama photo di KITLV maupun Troopen Museum ada ketidak akuratan dalam upaya restorasi gereja ini. Yang paling nampak adalah proporsi bentuk atap serta ornamen kubah atap.

Bangunan ini memiliki keunikan geometri dasarnya yaitu memeliki 6 sisi. Bangunan ini adalah satu satu nya bekas gereja dengan bentuk heksagonal yang saat ini dimanfaatkan sebagai bangunan perpustakaan. Letak bangunan ini sangat sentral berada di komplek Pantai Dampo Awang Rembang memiliki arti penting saat itu. Komplek rumah dinas residen yang berada disisi timur bangunan ini yang saat ini berdiri bangunan DPRD, merupakan pusat pemerintahan Karesidenan Rembang dari tahun  1824 s/d 1929

Arsitektur Bangunan dari bangunan ini sangat kental menggunakan gaya arsitektur klasik bernuansa romawi gotik. Pilar pilar doric yang nampak dengan minimal detail floralnya ini yang menjadi identitas fisik yang cukup dominan. Selain itu bentuk architrave dengan sudut meruncing di sisi atas ini juga mewakili gaya arsitektur romawi gotik.

Tidak ditemukan material yang khas ataupun yang memilki ciri khusus dalam bangunan ini. Hampir 90% elemen bangunan nya adalah restorasi. Keaslian nya tidak tercermin tetapi usaha untuk mengembalikan kondisi bangunan seperti sedia kala ini yang sangat layak untuk mendapat apresiasi. Penyerupaan bentuk skala dimensi dan bahan ini menjadi menarik. Karena dukungan untuk membuat nya kembali seperti semula hanyalah mengandalkan arsip arsip foto kuno.