DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

PROVINSI JAWA TENGAH

Masjid Agung Jami’ Lasem

FOTO BANGUNAN
FOTO ARSITEKTUR
Nama Bangunan : Masjid Agung Jami’ Lasem
No. Inventaris :
No. Surat Proses SK Penetapan : Masjid Agung Jami’ Lasem
Lokasi : Jl. Sunan Bonang Karang turi Lasem Rembang
Koordinat Lokasi : 111.447 , -6.698
Batas Utara : Jl. Dr. Wahidin
Batas Selatan : Permukiman
Batas Barat : Permukiman
Batas Timur : Permukiman
Fungsi Semula :
Fungsi Sekarang : Peribadatan
Periode :
Luas Bangunan :
Tahun Dibangun : 1588
Status Pengelolaan Pemilik :
Status Pengelolaan Pengelola : Yayasan Masjid Agung Lasem
Riwayat Pemugaran :
Riwayat Penelitian :
Penelitian :

Masjid Jami' Lasem didirikan pada tahun 1588 dengan gaya arsitektur jawa kuno yang puncak joglonya terdapat terdapat makutapraba. latar belakang didirikan masjid jami' Lasem itu dulu selain untuk pusat keagamaan islam,juga karena pada masa itu Kadipaten Lasem melakukan pembangunan yang seperti arahan kerajaan mataram pada saat itu. yaitu :

Melakukan pembangunan masjid sebagai pusat syiar agama islam. Membangun pasar sebagai pusat perekonomian (pasar kawak, sumurkepel sumber girang).Membangun Alon2 sebagai pusat kegiatan, dulu ditandai dengan pohon ringin yg besar & rindang (skrg jdi Ruko2 / toko2).Pusat pemerintahan (kadipaten) yang berdekatan dengan itu (cologowok soditan)Semuanya itu pada masa adipati Tejakusuma I dan seorang ulama yaitu Sayyid Abdurahman. R.M. Tejakusuma adalah trah asli keturunan Lasem yaitu anak dari Pangeran Santiwira bin Pangeran Kusumabadra bin Santipuspa (kakak Sunan Kalijaga) & jika ditarik keatas terus maka sampai trah majapahit dari dewi indu. R.M Tejakusuma I mempunyai nama lain Kyai Ageng Punggur dan Raden Bagus Srimpet. karena kebijaksaan, keceradasan & keilmuannya, Beliu juga diambil menantu oleh Sultan Pajang yaitu Sultan Hadiwijaya (Jaka Tingkir). R. M Tejakusuma I wafatpada usia 77 tahun dan di makam kan di sebelah barat masjid jami' Lasem.

Adipati Tejokusumo I merupakan Bupati Lasem dari generasi ke-empat setelah  Bupati Santi Puspo. Ia menjadi Bupati Lasem pada tahun 1585 dan menempatkan pusat kekuasaannya di Soditan. Tiga tahun setelah menjadi adipati, ia membangun Masjid Jami’ Lasem yaitu pada tahun 1588.Ia membangun masjid ini di sebelah barat alun-alun. Hingga sekarang masjid ini masih megah setelah mengalami pemugaran-pemugaran.Adipati Tejokusumo meninggal pada tahun 1632.Untuk selanjutnya, karena jabatan adipati di Lasem kosong maka Sultan Agung dari Mataram mengangkat Cik Go Ing sebagai adipati dengan gelar Tumenggung Mertoguno.

Tatanan ruangan pada Masjid Agung Jame Lasem  terdiridari bangunan utama masjid, pada sisi kanan bangunan terdapat bangunan untuk makam , dan pada sisi belakang masjid terdapat situs makam. Pada lantai bangunan utama telah di ganti menggunakan  keramik. Secara garis besar performa bangunan masjid tidak mengalami perubahan bentuk, hanya saja untuk bagian-bagian dinding telah di ganti dan di tinggikan untuk menyesuaikan dengan bangunan tambahan karena kebutuhan luasan masjid di serambi masjid.

Untuk material-material interior bangunan Masjid Agung Jame Lasem  telah mengalami penggantian besar-besaran. Hanya tertinggal sedikit ornament atau kimponen masjid yang masih asli.

Gaya arsitektur masjid klasik jawa terlihat di ruang utama sholat. Konsep 4 soko guru sebagai tiang, dan mimbar di sebelah mihrab. Bentuk asli mustoqo atau kubah bentuk tajug berbahan tanah liat masih mengacu pada bentuk lama seperti pura tempat peibadatan agama hindu.

Ruang utama sholat tetap dipertahankan bentuk aslinya terutama dari elemen struktur kayu dan dinding dinding dengan tebal pasangan 1 batu bata (30cm). Selain itu lebih banyak didominasi bangunan bergaya arsitektur modern dengan bahan yang mencoba menyelaraskan dengan bahan dan bentuk aslinya. Ada upaya melestarikan bentuk lamanya. Bangunan ini telah mengalami pengembangan yang cukup signifikan sehingga memerlukan waktu cukup lama bagi kita untuk mengamati bentuk aslinya dan mana yang dikembangkan. Selain masjid di kompleks ini terdapat 2 makam aulia Ulama Rembang terdahulu.