DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

PROVINSI JAWA TENGAH

Gereja Injil Tanah Jawa Pati

FOTO BANGUNAN
FOTO ARSITEKTUR
Nama Bangunan : Gereja Injil Tanah Jawa Pati
No. Inventaris :
No. Surat Proses SK Penetapan : Gereja Injil Tanah Jawa Pati
Lokasi : Jl.Sudirman Pati
Koordinat Lokasi : 111.030 , -6.751
Batas Utara : Komplek Bakorwil Pati
Batas Selatan : Komplek Bakorwil Pati
Batas Barat : Komplek Bakorwil Pati
Batas Timur : Komplek Bakorwil Pati
Fungsi Semula :
Fungsi Sekarang : Peribadatan
Periode :
Luas Bangunan :
Tahun Dibangun : 1900an
Status Pengelolaan Pemilik : Gereja Injili Tanah Jawa Pati
Status Pengelolaan Pengelola : Gereja Injili Tanah Jawa Pati
Riwayat Pemugaran :
Riwayat Penelitian :
Penelitian :

GITJ Pati sendiri adalah anggota dari Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) yang memiliki wilayah atau daerah pelayanan yang sangat luas, yaitu di sebagian besar di tanah Jawa dan beberapa di antaranya di wilayah Sumatera. Bahkan, Gereja Injili di Tanah Jawa (GITJ) Pati dijadikan sebagai pusat kelompok gereja Kristen Protestan berbasis GITJ di Indonesia.

Awalnya, GITJ berada di daerah sekitar Gunung Muria, lantas menyebar ke sejumlah wilayah seperti Yogyakarta, Salatiga, Semarang, hingga Sumatera. Terkait dengan sejarah Gereja Injil di Tanah Jawa, GITJ lahir dari penginjilan yang dilakukan Pieter Jantz dari Belanda pada 30 Mei 1940 dengan dibantu penginjil pribumi yaitu Tunggul Wulung.Saat ini, GITJ memiliki 102 gereja dewasa, 68.205 jiwa anggota jemaat, 92 pendeta, dan 2.307 pelayan, baik guru injil, penatua, diaken, maupun guru SM.

Tata bangunan Gereja Injil Tanah Jawa mengalami beberapa perubahan. Salah satu yang terlihat secara sepontan adalah adanya pasangan dinding keramik pada dinding depan bangunan. Keramik tersebut berukuran 20x30 cm dengan ketinggian 150 cm.  Bangunan terebut menunjukan ciri-ciri bangunan dengan gaya arsitektur colonial.  Secara umum bangunan dengan gaya arsitektur colonial mempunyai ciri-ciri fasad yang simetris , entrance menuju masing-masing ruangan mengguakan dua daun pintu dengan jendela kayu yang besar berbingkai kayu jati.

Bentuk arsitektur Gothic yang tercermin dari gereja ini sangat kuat dengan diperlihatkan adanya bentuk ornamen jendela dan gevel pada gunungan atap. Ruang sakralnya tercipta dari semburat cahaya yang masuk melalui jendela dibawah gevel atap. Ornamentasi yang tidak dominan menunjukkan bahwa peranan gereja ini saat dibangun dulu mungkin tidak utama. Dengan dimensi ruang yang tidak luas serta tidak begitu unik maka gereja ini tidak dikategorikan bangunan yang memilki estetika tinggi.