DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

PROVINSI JAWA TENGAH

Masjid Gambiran Baiturrohim

FOTO BANGUNAN
FOTO ARSITEKTUR
Nama Bangunan : Masjid Gambiran Baiturrohim
No. Inventaris :
No. Surat Proses SK Penetapan : Masjid Gambiran Baiturrohim
Lokasi : Gambiran Sukoharjo Margorejo Pati
Koordinat Lokasi : 111.016 , -6.747
Batas Utara : Komplek Makam Leluhur Gambiran
Batas Selatan : Kompleks Yayasan Baiturrohim
Batas Barat : Makam Gambiran
Batas Timur : Jalan Lingkungan
Fungsi Semula :
Fungsi Sekarang : Peribadatan
Periode :
Luas Bangunan :
Tahun Dibangun : 1600an
Status Pengelolaan Pemilik : Masyarakat Gambiran
Status Pengelolaan Pengelola : Yayasan Baiturrohim
Riwayat Pemugaran :
Riwayat Penelitian :
Penelitian :

Masjid Gambiran ini tidak lepas dari peran sejarah perkembangan islam di Pati. Yaitu seorang tokoh yang disebut oleh warga sekitar bernama Mbah Cungkrung yang diyakini adalah murid dari Kanjen Sunan Bonang yang menyebarkan ajaran islam di gambiran dan sekitarnya pada Abad 16. Bangunan ini mengalami beberapa renovasi dan penambahan elemen berupa serambi depan. 75 % kandungan asli dari bangunan ini masih dipertahankan. Kubah kuno yang masih berfungsi baik menjadi tetenger dari masjid ini.

Kaligrafi peninggalan Masjid Agung Pati diselamatkan dan menjadi salah satu warisan satu satunya peninggalan setelah direhab total tahun 1980 an. Tertera tahun 1847 sebagai peresmian Masjid Agung Pati. Memiliki peran sentral dalam perkembangan islam di Pati dan sekitarnya.

Bangunan Masjid sebagai bukti penyebaran islam di wilayah Pati terutama Gambiran berada di komplek pemakaman leluhur dan penyebar islam Mbah cungkrung. Ditemukan situs kolam yang diduga sebagai tempat wudlhu pada masanya. Saat ini masih dirawat dan dipertahankan sebagai situs sejarah.

Gaya Arsitektur dengan atap tajug masih melekat setipe dengan masjid agung Demak. Kontruksi ruang sholat dengan bentuk Soko Guru tidak menggunakan tumpangsari. Langit langit atap dengan Balok balok kayu yang saling bersilangan dengan dimensi cukup besar. Soko guru dipasang agak condong ke dalam. Kolom soko guru dengan kayu utuh berdiameter kurang lebih 40 cm. Detail yang sederhana menjelaskan periode bangunan ini didirikan. Finishing yang kurang baik juga mencerminkan pengerjaannya yang kurang rapi ditunjang dengan peralatan yang sangat sederhana.