DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

PROVINSI JAWA TENGAH

Museum Mandala Bakthi Eks. Makodam VII

FOTO BANGUNAN
FOTO ARSITEKTUR
Nama Bangunan : Museum Mandala Bakthi Eks. Makodam VII
No. Inventaris :
No. Surat Proses SK Penetapan : Museum Mandala Bakthi Eks. Makodam VII
Lokasi : JL. Mgr. Soegiyopranoto no. 2 kelurahan Barusari kecamatan Semarang Selatan Semarang
Koordinat Lokasi : 110.409 , -6.984
Batas Utara : Tugu Muda
Batas Selatan : Rumah Penduduk
Batas Barat : Jl. HOS Cokrominoto
Batas Timur : Jl. Dr. Soetomo
Fungsi Semula : Kantor Makodam VII
Fungsi Sekarang : Museum Mandala Bakthi
Periode : Kolonial
Luas Bangunan : ± 1345.3 m²
Tahun Dibangun : 1930
Status Pengelolaan Pemilik : Pemda Jawa Tengah
Status Pengelolaan Pengelola : Kodam VI Diponegoro
Riwayat Pemugaran : Bangunan ini belum pernah mengalami pemugaran, hanya saja ada perawatan di beberapa bagian, misalnya pada bagian atap. Perawatan ini dilakukan jika terjadi kebocoran atau kerusakan saja, dan ini dilakukan tidak secara total untuk keseluruhan bangunan kar
Riwayat Penelitian :
Penelitian : Tim Survey

Museum Mandala Bhakti adalah museum yang terdapat di Semarang Jawa Tengah. Mandala Bhakti ini merupakan bangunan bersejarah yang masuk dalam kawasan konservasi Tugu Muda. Museum ini adalah museum perjuangan TNI yang terletak di Jalan Soegijapranata No. 1 tepat berhadapan dengan monumen Tugu Muda. Bangunan museum dirancang oleh arsitek Belanda I. Kuhr E. dari Firma Ooiman dan van Leeuwen pada awalnya digunakan untuk Raad van Justitie atau Pengadilan Tinggi bagi golongan rakyat Eropa di Semarang. Bangunan ini diperkirakan dibangun sekitar tahun 1930. Tahun 1950-an bangunan ini digunakan oleh Kodam IV/Diponegoro sebagai Markas Besar Komando Wilayah Pertahanan II. Dan pada tahun 1985 resmi digunakan untuk museum yang menyimpan koleksi tentang data, dokumentasi, dan persenjataan TNI baik yang tradisional maupun modern.

Seluruh koleksi yang tersimpan dalam museum, merupakan bukti fisik dan faktual sejarah perjalanan Kodam tersebut. Di depan museum Mandala Bhakti diletakan senjata berat 25 PDR field gun yang kondisinya masih baik. Salah satu koleksi yang bernilai sejarah tinggi ialah pistol kuno jenis Luger dan machine gun Browning. Senjata ini diyakini digunakan dalam pertempuran lima hari di Semarang. Museum ini juga memiliki koleksi yang menakjubkan artefak militer Indonesia dan foto-foto dari pahlawan Indonesia

Merupakan bangunan setangkup fasade tunggal. Memiliki 2 lantai dan orientasi bangunan kearah utara. Pondasi batu, struktur dari bata berplester. Bentuk atap limasan dengan bahan penutup dari genteng. Terdapat serambi pada sepanjang sisi depan bangunan baik pada lantai pertama ataupun lantai dua. Serambi lantai pertama dinaungi lantai balkon lantai dua. Sedangkan serambi lantai kedua dengan atap yang menyatu dengan bangunan utama. Serambi ini sebagian dinding bagian atas. Entrance tampil menonjol dengan pelubangan yang berfungsi sebagai bovenlicht dan elemen estetis. Demikian juga dinding sebelahnya.Dihiasi dengan lubang lubang yang memberi kesan formal pada fasadenya. Diatas pelubang ini juga terdapat angin dari tatanan rooster.

Bangunan ini mengahadap arah utara. Kondisi lingkungan bangunan ini bersih dan terawat, hanya saja bangunan ini membutuhkan perawatan pada bagian atap yang sering bocor, dinding yang retak, kayu yang lapuk

Akses menuju bangunan ini sangatlah mudah karena bangunan ini tepat berada di depan monumen Tugu Muda

Museum Mandala Bhakti berada di kawasan Tugu Muda, dimana pada kawasan Tugu Muda berdiri pula beberapa bangunan bersejarah seperti Lawang Sewu dan rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah. Maka dengan adanya Museum Mandala Bhakti, memperkuat citra kawasan Tugu Muda sebagai kawasan bersejarah yang utama di kota Semarang. Selain itu, kawasan ini juga menjadi kawasan kantor pemerintahan mengingat bangunan yang mengelilingi Tugu Muda adalah bangunan yang difungsikan untuk aktivitas pemerintahan, kecuali Lawang Sewu.

Museum Mandala Bhakti merupakan bangunan bermassa tunggal, selebihnya area Museum ini merupakan area terbuka. Bangunan ini berorientasi penuh pada Tugu Mudu, menjadikan Museum Mandala Bhakti memiliki keterkaitan penuh dengan kawasan Tugu Muda. Akses masuk dan keluar bangunan ini,terpisah, mengikuti sistem lalu lintas di bundaran Tugu Muda.

Museum Mandala Bhakti memiliki fasade khas arsitektur colonial, dengan repetisi bentuk jendela dan lubang angin,menjadikan bangunan ini berkesan formal, menyesuaikan fungsi awal perancangan bangunan untuk Pengadilan Tinggi Semarang.

Sebagaimana permasalahan bangunan bersejarah pada umumnya, museum Mandala Bhakti memiliki keterbatasan dalam pengadaan pemugaran bangunan. Ancaman kerusakan bangunan yang disebabkan oleh proses alam, yaitu faktor usia, pelapukan, dan atap bocor. Untuk masalah atap yang bocor, pengelola gedung ini memperbaikinya dengan menambal pada bagian yang bocor saja, dan begitu seterusnya jika terjadi bocor kembali.

Pemanfaatan hanya  sebagai museum membuat bangunan terlihat sepi.

Di sisi lain, bangunan ini masih memiliki keaslian bentuk bangunan bersejarah, sehingga memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan citra pusat kota Semarang.

Berada di kawasan tugu muda maka pemanfaatan dan pelestarian bangunan ini berpengaruh besar terhadap citra pusat kota Semarang