DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

PROVINSI JAWA TENGAH

Stasiun Tuntang

FOTO BANGUNAN
FOTO ARSITEKTUR
Nama Bangunan : Stasiun Tuntang
No. Inventaris :
No. Surat Proses SK Penetapan : Stasiun Tuntang
Lokasi : Jl. Tuntang – Bringin Kel. Daleman Kec. Tuntang Kab. Semarang
Koordinat Lokasi : 110.454 , -7.261
Batas Utara : Perkampungan Daleman
Batas Selatan : Jalan Raya Semarang-Salatiga
Batas Barat : Kali Tuntang
Batas Timur : Perkampungan Daleman
Fungsi Semula : Stasiun
Fungsi Sekarang : Stasiun
Periode :
Luas Bangunan :
Tahun Dibangun :
Status Pengelolaan Pemilik : PT. KAI
Status Pengelolaan Pengelola : PT. KAI
Riwayat Pemugaran : Enam tahun yang lalu didirikan gapura di area jalur kereta api dan pengecatan bangunan. Kemudian pada awal agustus 2014 dilakukan renovasi besar-besaran oleh PT KAI, berupa pembersihkan lahan milik PT KAI yang berada di sekitar stasiun Tuntang dari permu
Riwayat Penelitian :
Penelitian : Tim Survey

Didirikan pada tahun 1873 sebagai stasiun kereta transportasi umum. Mulai tahun 1976 beralih fungsi sebagai sarana wisata kereta api antara stasiun Ambarawa dan Tuntang

Sebagai stasiun lokal yang terdiri dari bangunan utama (perkantoran dan ruang tunggu), bangunan gudang (gudang barang dan kandang hewan), gedung kamar mandi dan area jalur kereta api

Di area stasiun juga terdapat 3 unit rumah dinas pegawai stasiun yang kondisinya hanya 1 unit yang ditinggali.

Arah hadap  timur. Bentuk berupa bangunan linear, yaitu bangunan untuk perkantoran dan ruang  tunggu, serta bangunan gudang. Bangunan gudang berupa ruang berdinding massif pada bagian tengah bangunan, dan ruang tidak berdinding tetapi beratap pada bagian kanan dan kirinya.

Bahan Utama Pada bangunan kantor beratap genteng, dinding batu bata. Kolom pada teras menggunakan baja, jendela, pintu dan kusen menggunakan bahan kayu. Sedangkan pada gudang, mengggunakan atap seng, dinding batu bata, pintu berbahan besi tanpa jendela dan boven. Material lantai pada bangunan kantor masih asli yaitu menggunakan tegel.

Kondisi Pada saat data terkumpul, sedang diadakan renovasi oleh PT KAI untuk mempersiapkan fungsi stasiun  untuk sarana transportasi umum dan wahana wisata.Secara umum, bangunan masih berdiri dengan kokoh. Hanya saja terlihat kurang menarik dengan cat dan area halaman depan bangunan yang kurang terawat pula. Bangunan yang terlihat sangat tidak terurus yaitu pada bangunan WC. Dinding berlumut dan tampak tidak berfungsi.

Kondisi Lingkungan Berada di kawasan perkampungan Daleman. Berbatasan langsung dengan kali Tuntang

Dapat diakses melalui jalan raya Salatiga-Semarang

Stasiun tuntang berada di sudut tikungan jalan, di antara kawasan perkampungan dan pertokoan menuju beberapa tempat wisata alam. Kondisi ini sangat berpotensial untuk menjadikan stasiun tuntang sebagai landmark kawasan karena bangunan inilah yang memiliki bentuk khusus dibandingkan dengan bangunan sekitar.

Berciri arsitektur kolonial, terlihat dari bentuk jendela dan pintu, serta ukuran kolom yang besar. Dengan ciri bangunan kolonial, maka bangunan ini terihat memiliki kualitas fasade yang menarik dari pada deretan bangunan sekitar.

Sebagaimana dengan bangunan stasiun pada umumnya, stasiun tuntang memiliki dua massa bangunan utama, yaitu bangunan kantor dan bangunan gudang. Massa bangunan yang lain berupa massa bangunan penunjang yaitu WC, dan 3 rumah dinas

Massa bangunan utama berada di area publik, yang dapat diakses oleh semua pengunjung stasiun. Maka diperlukan adanya pengolahan lahan dan bangunan yang lebih menarik, melihat fungsi stasiun juga sebagai area wisata bersejarah.

Kondisi ruang luar sendiri belum terolah dengan baik. Masih berupa tanah kosong dengan beberapa bagian ditumbuhi rumput.

Segi pencapaian bangunan, stasiun ini masih belum dilengkapi dengan ramp yang berfungsi memudahkan pencapaian bangunan bagi difable

Dari analisa yang ada maka setidaknya stasiun tuntang memiliki tantangan tersendiri di balik fungsinya sebagai stasiun wisata maupun stasiun publik, serta potensinya sebagai bangunan dengan arsitektur kolonial. Bangunan ini masih memerlukan penambahan elemen-elemen bangunan yang dimiliki oleh bangunan publik pada umumnya